Tuesday 27 October 2015

Keindahan Dampit Malang


Dampit pagi ini ditemani secangkir kopi panas, hawa dingin disertai pemandangan indah hamparan kebun kopi. Duh, sungguh indahnya dunia ini, tak terasa semakin aku terhanyut keindahan alam dan harumnya kopi ini. Alam ini diciptakan Allah dengan kesempurnaan, dalam hati hanya berkata bahwa aku ini mahluk kecil, aku ini bagian kecil saja, aku hidup dengan milyaran manusia lainnya, aku bukanlah siapa-siapa dan aku bukan apa-apa, hidup dan bernafas di alam yang sama. Dari kejauhan terlihat rumah-rumah berbaris rapi diantara bukit-bukit hijau, disana ada manusia lain yang hidup dengan alam ini, hal ini yang jarang aku rasakan dihari-hari biasa.
Melihat alam adalah melihat realita kehidupan, jauh di pusat keramaian kota Malang sana ada ribuan manusia yang disibukkan oleh sistem-sistem manusia, seperti ekonomi, kuliah, pekerjaan, sekolah, pekerjaan, dan mereka terikat akan sistem itu sendiri. Sehingga tidak sempat terfikirkan untuk apa mereka sebenarnya hidup? Bagaimana yang sudah dijalani? Atau sudah tepatkah jalan yang diambil? Memang membahas kehidupan tidak ada habis-habisnya.
Ada saat aku berfikir sejenak diatas bukit ini, melihat ramainya kota dari bukit ini, lalu lalang manusia dengan segala macam aktifitasnya. Jenuh aku akan keramaian kota dan serasa damai hari ini diatas bukit dengan kesegaran angin kerinduan yang terhempaskan melalui rongga-rongga dalam dada. Kejenuhan itu pasti ada, tinggal bagaimana membuang kejenuhan dengan berfikir sejenak dialam indah ini.
Dari kejauhan ada pantai Lenggoksono, Tirtoyudo, Dampit, Malang. Sungguh indah alam ini, seindah kau disisiku sahabat. Dampit, 25 Juli 2015.

No comments:

Post a Comment

Kantin Kejujuran Al Ishlahiyah

ini adalah salah satu cara kami untuk membentuk kejujuran santri.