Tuesday 27 October 2015

Cak Bas, dan jalan hidupnya.


Cinta sejati, dan jalan yang dihadapinya
Cak Bas, itulah panggilan beliau, bernama Bashori. Sosok yang sederhana dan penuh perjuangan. Rumahnya yang sederhana dan istrinya yang sakit stroke 6tahun. Setiap hari saya melihat bagaimana memandikan istrinya, menuntun, mengobatkan kemana-mana, menyuapi makan, dan lain sebagainya. Dengan penuh kesabaran dan kerja keras.
Dengan usaha laundry mesin tangan dirumahnya, disambi memasakkan nasi di Pesantren Ishlahiyah, dan kadang masih disambi tukang bangunan. Apapun dikerjakan, namun dengan beban berat seperti itu, beliau tidak pernah sambat (mengeluh) kepada tetangganya. beliau memiliki lima orang anak masih kecil-kecil, sebagai kepala rumah tangga dan menanggung beban seperti itu, saya tidak bisa membayangkan bagaimana beratnya yang dihadapi beliau. Namun dari wajah beliau tampak ceria saja, bahkan tidak menunjukkan ekspresi susah.
Beliau sebagai suami yang sangat setia, tanggungjawab, dan pekerja keras. Cinta kepada istrinya juga ditunjukkan dengan kesetiaan sampai kapanpun, dalam keadaan suka dan duka tetap bersama, tetap mencintai meski keadaan terpuruk oleh berbagai cobaan, dan cinta inilah disebut oleh Kyai Tolhah Hasan sebagai 'Rahmah' (cinta yang tak terbatas). Dari hal ini saya belajar menjadi seorang lelaki kuat, menjadi seorang yang tanggungjawab, menjadi kepala rumah tangga yang bijak, dan tetap tersenyum dalam nuansa tekanan hidup yang berat.
Beliau pernah berkata, 'aku ora khawatir, iki kabeh teko Gusti Allah' (saya tidak pernah khawatir, ini semua dari Gusti Allah). Nasehat-nasehat kebijakan tidak perlu jauh-jauh belajar, namun melihat tetangga sebelah saja sudah cukup. Seakan saya malu untuk mengeluh dan putus asa, karena ada yang lebih berat dialami oleh sekitar saya sendiri. Pukulan yang berat dihadapi dengan senyuman sederhana.
*Sebelumnya tulisan ini saya posting dikompasiana, atas saran teman saya agar diupload di facebook. Namun foto masih dalam konfirmasi.

No comments:

Post a Comment

Kantin Kejujuran Al Ishlahiyah

ini adalah salah satu cara kami untuk membentuk kejujuran santri.