Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Jiwa dahulu yang dibangun baru badan, ruh dulu yang di asah baru materi, pintar dahulu baru yang dikedepankan kemudian baru bekerja, dewasa dulu baru kaya, bermoral dulu baru menjabat, kualitas guru dahulu dibenahi baru kualitas bangunan, bisa menyupir dahulu baru boleh bawa mobil, mengedepankan yang wajib dahulu baru yang sunah dikerjakan, memperbaiki diri dahulu sebelum memperbaiki rumah, mengembangkan SDM dahulu baru SDA, dan seterusnya.
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Jiwa dahulu yang dibangun baru badan, ruh dulu yang di asah baru materi, pintar dahulu baru yang dikedepankan kemudian baru bekerja, dewasa dulu baru kaya, bermoral dulu baru menjabat, kualitas guru dahulu dibenahi baru kualitas bangunan, bisa menyupir dahulu baru boleh bawa mobil, mengedepankan yang wajib dahulu baru yang sunah dikerjakan, memperbaiki diri dahulu sebelum memperbaiki rumah, mengembangkan SDM dahulu baru SDA, dan seterusnya.
Namun realitanya kebanyakan sebaliknya, saya sendiri masih mementingkan
penampilan atau gaya dari pada isi otak saya, mementingkan motor bagus
dan gaul, dari pada memperbaiki ahlaq, memiliki program Corel Draw dan
Photoshop tapi tidak memiliki skill desain, mementingkan membuat buku
dari pada mementingkan kualitas isi buku itu sendiri, mementingkan
penampilan luar dari pada intelektual dalam pikiran, membersihkan wajah
dari pada menghiasi senyuman diwajah, lebih mengedepankan seragam yang
bagus tanpa di iringi dengan prestasi yang bagus, bisa mengkritik orang
keseluruhan namun lupa pada diriku sendiri yang penuh dengan kelalaian,
mudah mengkritik siapa saja tanpa bisa memberikan solusi yang tepat,
bisa berkomunikasi dengan orang diluar rumah dengan baik namun gagal
berkomunikasi dikeluarga sendiri, saya pintar menarik iuran tapi saya
tidak bisa memberi iuran, saya pintar berbicara tapi tidak pintar
melakukannya, saya mudah membelanjakan uang untuk keperluan ini itu tapi
susah sekali untuk mencari uang, bisa membantu teman lain menyelesaikan
kuliahnya namun kuliahku sendiri yang hancur, saya mementingkan nilai
IP yang tinggi tanpa sadar diri untuk mempelajari pelajaran dengan
pemahaman (gagal paham), mementingkan sertifikat dari pada materi
keilmuan yang saya dapatkan, mementingkan gengsi dari pada manfaat untuk
diri sendiri atau orang lain, dan semua serba sebaliknya.
Dari hal ini saya mendapatkan tamparan keras untuk dituntut bisa membikin skala prioritas dikerjakan dulu baru yang lain dikerjakan, Dituntut untuk selalu berdiri didepan cermin untuk terus introspeksi, dituntut memberikan contoh dahulu baru memberikan nasehat, dan jika kedua hal itu berjalan bersamaan maka semua akan semakin baik.
Lagu Indonesia Raya adalah lagu jiwa nasionalis, namun lagi-lagi saya rakyat indonesia yang tidak nasionalis, dan saya gagal faham arti nasionalisme, gagal menerapkan semangat nasionalis, gagal membentuk mikro kecil dijiwaku sendiri.
Saya tulis untuk diriku sendiri
Tumpang, 2 April 2015
Dari hal ini saya mendapatkan tamparan keras untuk dituntut bisa membikin skala prioritas dikerjakan dulu baru yang lain dikerjakan, Dituntut untuk selalu berdiri didepan cermin untuk terus introspeksi, dituntut memberikan contoh dahulu baru memberikan nasehat, dan jika kedua hal itu berjalan bersamaan maka semua akan semakin baik.
Lagu Indonesia Raya adalah lagu jiwa nasionalis, namun lagi-lagi saya rakyat indonesia yang tidak nasionalis, dan saya gagal faham arti nasionalisme, gagal menerapkan semangat nasionalis, gagal membentuk mikro kecil dijiwaku sendiri.
Saya tulis untuk diriku sendiri
Tumpang, 2 April 2015
No comments:
Post a Comment