Tuesday 27 October 2015

Guru dan kehidupan dibaliknya


Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, terkenal sebagai Oemar Bakri di negeri ini, berpenghasilan sedikit, dan penuh dengan tanggung jawab untuk mendidik serta mencerdanskan, yang tentunya bukanlah pekerjaan mudah.
Namun dibalik itu, menjadi guru memiliki kemanfaatan lebih besar dibanding pekerjaan apapun. menjadi guru juga terbukti memiliki ikatan batin dan relasi lebih banyak. Riset Universitas of Edinburg, bahwasannya guru merupakan profesi yang mampu membuat mental dan memori tetap tajam meski telah memasuki usia 70 tahun.
Dibalik duka tentang pemberian negara yang tersendat berbulan-bulan memang menjadikan guru akhir-akhir ini sering mengeluh, rekan guru kami disalah satu sekolah negeri saja mengeluh atas kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan nasib guru, dibandingkan dengan tenaga pemerintahan lain, karyawan swasta, atau buruh pabrik.
Berhari-hari saya berfikir terus selama praktik mengajar sebagai guru disekolah favorit negeri, memang sudah menjadi masalah klasik tentang hal ini. Namun dibalik perjuangan yang melelahkan ternyata menyimpan manfaat, keberkahan, dan hikmah dibaliknya.
Benar nasehat Ayah saya dahulu, "Ya memang jadi guru itu tidak banyak penghasilannya, namun barokah". Barokah disini memiliki arti yang sangat luas, terkadang tidak bisa dilogika tapi ada hasil nyata, perlu keyakinan untuk menjalankan 'Barokah' disini, dan bisa menerima kenyataan.
Salah satu contoh barokah itu seperti, menjadi guru memang hidup tidak selalu berkecukupan, tapi ketentraman hidup, kepuasan hati, nyaris jarang depresi, kecenderungan memiliki keluarga bahagia dan terdidik, tidak ada perebutan warisan karena tidak ada yang diwariskan kecuali ilmu yang lebih berharga dari pada harta benda.
Karena bagaimanapun kebahagiaan hidup itu ditentukan bukan dari seberapa banyak materi yang dimiliki. Namun seberapa banyak kita bisa hidup bahagia, membahagiakan orang lain, dan ketenangan hati.
(Sebelumnya saya tulis di kompasiana)

No comments:

Post a Comment

Kantin Kejujuran Al Ishlahiyah

ini adalah salah satu cara kami untuk membentuk kejujuran santri.