Tuesday 27 October 2015

Singosari dahulu

10 tahun yang lalu kondisi masyarakat sekitar Singosari masih hangat, tarawih di setiap musholla juga meriah dan antusias masyarakat luar biasa, dan itu berbeda dengan sekarang. Hingga anak-anak seluruh kampung dahulu masih berkumpul di Langgar (Musholla/Surau), dengan bacaan tadarus Qur’an terbata-bata mereka tetap senang atau meski tidak mengaji mereka ikut senang dengan kedatangan bulan Ramadhan karena di Surau kami banyak orang berkumpul dan makanan enak gratis dari keguyuban warga sekitar.
Dan keadaan itu jauh berbeda dengan sekarang, lihatlah anak-anak usia 7 tahun sudah sibuk dengan smartphone, seakan ia dungu dengan lingkungan sekitar, ia sudah memiliki dunia sendiri pada HP layar sentuh serba canggih itu. Berbeda dengan masa kecilku dahulu ketika HP masih belum ada, masa itu saya dan teman-teman ketika berkomunikasi harus datang kerumah yang lain, berteriak-teriak keras. mengingat rasa kebersamaan ketika itu dengan permainan jumprit singit, tayar, semprengan, patrol, cu-cuan, jejak malam, bumbung, jalan-jalan pagi, dan berbagai macam permainan ala anak desa lainnya. Sekarang aku rindu dengan masa-masa itu, aku sangat rindu dengan masa kecil di bulan Ramadhan dahulu, dahulu belum ada sekat-sekat sosial untuk bergaul, namun sekarang untuk bisa bergaul butuh BBM untuk menyapa, butuh Facebook untuk curhat, butuh pulsa, butuh paket data, butuh sinyal 3G, butuh Blackberry, atau minimal SMS.
Dunia kini semakin mudah dan praktis, namun tidak semudah yang kita rasakan, tidak semudah masalah yang kita hadapi, tidak semudah yang kita kira. Ya, perubahan sosial tidak terasa akan merubah pola pikir kita.
# Aku sangat rindu dengan masa-masa itu, rindu serindu-rindunya.

No comments:

Post a Comment

Kantin Kejujuran Al Ishlahiyah

ini adalah salah satu cara kami untuk membentuk kejujuran santri.